Malam Menuju Pagi



        Selasa, 31 Desember 2019
                Menuju pergantian tahun, begitulah ujaran para penghuni di bumi. 1 tahun sudah melewati masa-masa di mana setiap rencana disusun, lalu diupayakan untuk menuju titik kenyataannya. Tak banyak rencana yang akhirnya menemui titik temu, namun tak sedikit pula rencana yang akhirnya tiba di singgasana. Beberapa hal memang menguji kehendak diri, beberapa hal juga mengapresiasi kinerja diri.
Jalanan bebatuan terasa jelas saat sedang menapaki perjalanan yang sudah direncanakan, terpaan serta gencatan dari berbagai sudut pun seakan membuat diri rasanya ingin tunduk saja, sebab tak tahan dan merasa diri ini tak mampu lagi untuk melahirkan pembaharuan. Hingga pada suatu waktu, lorong gelap perlahan menawarkan pintu keluar sebagai jalan menuju kelegaan, namun ada kebimbangan memalut pertimbangan. Keputusan-keputusan akhirnya dilayangkan sebagai bentuk pertanggungjawaban diri demi menuju pencapaian. Rasa khawatir serta kekalutan yang menjelma bagai selimut pembungkus diri, kembali menguji agar tetap bertahan dengan keteguhan kendali diri.
Setelah akhirnya membuka satu per satu pintu keluar, perlahan kedamaian dapat dirasakan, meski secara berangsur-angsur dan masih menyisakan beberapa kegelisahan, namun ada keikhlasan yang senantiasa meneguhkan diri pada beberapa kehendak yang memang semestinya direlakan. Hingga akhirnya pun kenyataan memantik kesadaran agar tetap sedia dengan kendali diri. Kita yang bernafas di bumi ini adalah sekumpulan manusia-manusia kuat yang sudah menyatakan ketersediaan kepada Tuhan Semesta Alam untuk hidup dengan sebaik-baiknya, seteguh-teguhnya, serta sehormat-hormatnya.
Anggap saja ketakutan-ketakutan yang melahirkan kekhawatiran hanyalah ilusi yang diciptakan oleh diri sendiri sebagai bentuk cambukan agar tetap siap siaga dengan hal-hal yang tak terduga. Ya, ilusi. Ilusi.
Boleh takut, namun jangan berhenti menghadapi.
Boleh khawatir, namun jangan lupa ketenangan diri.
Kurangi cemas-cemas yang membuat hari terasa tak berharga.
Akan selalu ada secarik kertas dan pena di pagi hari.

        Rabu, 1 Januari 2020
                Pergantian tahun sudah terjadi, hal-hal lampau yang masih bisa diupayakan tetap direncanakan, hal-hal baru pun mengikuti untuk direncanakan lalu diupayakan. Seusai wisata masa lalu dan memetik beberapa kekeliruan yang terjadi, semoga dapat dijadikan pembelajaran pada setiap petualangan selama diperjalanan.
        Bergegas.
        Bersedia, siap, mulai.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Ungkapan untuk Tuhan

Satu Kalimat.

Pukul 03:46